Duriah hanya lulusan Sekolah Dasar. Sebelum bergabung dengan MBK, Duriah berjualan mie di depan rumahnya, karena saat itu dia masih menumpang di rumah orang tuanya. Pada tahun 2004 Duriah bergabung dengan MBK. Duriah bergabung dengan MBK karena tidak harus memberikan agunan serta pembayarannya secara mingguan sehingga terjangkau.


Dia menggunakan pinjaman pertamanya sebesar Rp. 500.000 untuk meningkatkan usaha mie nya dan juga menambah jualan gorengan serta gado-gado. Duriah melanjutkan usaha makannya pada tahun ke 2. Akan tetapi pada tahun ketiga dia memutuskan untuk menjual pakaian secara kredit. Usaha ini memberikan keuntungan yang lebih tinggi. Dia hanya berkeliling seminggu sekali untuk menagih cicilannya.


Duriah sekarang sudah memiliki rumah sendiri karena pendapatan yang dia hasilkan lebih tinggi. Dia berharap untuk terus mendapat modal kerja dari MBK, karena anaknya kini telah memasuki kelas 1 di SD. Suaminya adalah seorang sopir dengan penghasilan yang tidak menentu. Duriah dan teman-temannya senang dengan ketersediaan modal kerja dari MBK. Dia berharap untuk mendapatkan pinjaman sebesar Rp 3 juta (USD 320) untuk meningkatkan ukuran bisnisnya.